Ngomongin tentang balapan jet darat Formula 1 alias F1, rasa-rasanya saya terakhir kali nonton itu jaman Michael Schumacher masih merajai balapan F1 bersaing dengan Mika Hakkinen. Kayaknya itu tahun 2002 alias 22 tahun yang lalu. Setelah itu saya sama sekali tidak mengikuti balapan F1.
Berawal dari Nonton Netflix
Suatu hari saya iseng-iseng nonton series Netflix F1:Drive to Survive, karena kata temen-temen di Twitter, seriesnya cukup bagus. Akhirnya nontonlah Season 1, dan surprisingly sangat menikmati setiap episodenya.
Netflix menyuguhkan kisah setiap pembalap dari berbagai tim, sehingga ceritanya merata, tidak hanya fokus di pembalap yang langganan naik podium.
Mengenal Tim Red Bull dan Tim Mercedes
Di series tersebut persaingan antara Red Bull dan Mercedes sangat seru.
Persaingan dua pembalap andalannya, Hamilton dan Verstappen.
Tak hanya itu psy war yang dilancarkan dua tim prinsipal, Horner dan Wolff juga cukup intens.
Sungguh membuat series ini asyik untuk diikuti.
Saking bagusnya series ini, sampai saya jadikan teman nonton ketika makan pagi, siang atau malam.
Keracunan Diecast Formula 1
Ketika seorang penggemar diecast menikmati suatu acara yang berhubungan dengan mobil, dan terdapat pula mobilnya dalam bentuk diecast, rasa-rasanya tidak mungkin baginya untuk tidak membeli diecast tersebut.
Itulah yang terjadi dengan saya. Saya langsung hunting diecast Formula 1, kebetulan Mini GT baru mengeluarkan 2 jenis mobil. Alpha Tauri dan Red Bull, jadi masih enak untuk mengkoleksinya, tidak tertinggal terlalu jauh.